Penantian
perenungan

alam Natal! Gedung Gereja telah dipenuhi oleh jemaat Tuhan dan juga pengunjung-pengunjung Natal. Di suatu sudut aku melihat duduk dua pasang suami istri yang sedang bernyanyi, duduk berdampingan --dan menanti.

Bill dan Esther sedang menunggu sebuah kematian, Ibu Bill yang sedang sakit dan tua. Pasangan lainnya adalah pasangan muda Toto dan Lina yang sedang menanti kelahiran putranya yang pertama.

Pikiranku melayang: Berapa banyak dari jemaat lainnya yang juga sedang menunggu suatu kematian atau suatu kelahiran?

Aku tak habis pikir. Berapa banyak dari mereka menanti kedatangan Tuhan ke dalam kebahagiaan dan sukacita hidupnya atau juga mereka yang menanti Tuhan dalam keberadaannya yang penuh kekurangan dan penderitaan?

Mungkin juga kita semua sedang dalam penantian. Kupikir. Kita semua dalam gereja ini sedang menanti dan berharap akan sesuatu.

Itulah Advent! Advent mengingatkan kita akan penantian bangsa Israel akan Mesias yang berabad-abad lamanya. Kisah itu mengingatkan kita bahwa kita, juga, sedang menanti Tuhan, yang akan datang dan hadir dalam kehidupan kita dan dalam dunia kita.

Advent, secara diam-diam menyatakan dengan tegas bahwa di sana ada sesuatu yang berharga menanti kita.

Advent menjelaskan bahwa pengharapan kita tidaklah hampa. Tuhan yang telah datang kepada orang-orang Israel saat itu di Betlehem, juga akan datang kepada kita. Dengan keyakinan ini kita dapat menanti bersama, percaya dan berharap pada Tuhan.

Doa
O Tuhan, kami sedang menanti buah tangan-Mu dalam kehidupan kami. Kami berharap kepada-Mu, percaya akan kesaksian-Nya yang telah datang dan akan datang lagi. Amin.

Renungan
Dalam kepercayaan dan pengharapan, aku akan menanti Tuhan.