Terlibat dalam Karya Kasih Allah
praksis

dvent adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “kedatangan”. Selama minggu-minggu advent umat kristiani di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk merayakan kedatangan ALLAH di dalam dunia melalui peringatan atas kelahiran Sang Anak - Yesus Kristus.

“Kedatangan” juga bermakna pengharapan bagi umat kristen, dan dengan demikian terdapat relasi yang sangat erat antara Kelahiran Yesus, Kematian dan KebangkitanNya serta Kenaikan Yesus ke surga.

“Pengharapan” tersebut datang kembali sejenak sebelum Yesus terangkat ke surga, ketika murid-muridNya bertanya, “Tuhan, maukah Engkau pada saat ini memuliakan kerajaan bagi Israel?”. Bagi para murid, mereka tahu betul bahwa saat itu adalah momentum yang tepat untuk mewujukan cita-cita yang sempat luruh ketika Yesus mati, yaitu memuliakan kerajaan bagi Israel. Kerajaan mereka … dan kerajaan kita juga. Tetapi, kembali para murid harus kecewa. Yesus naik ke surga, kembali ke kerajaanNya, bukan membangun kerajaan kita.

Seperti para murid itu, betapa seringnya kita hanya memikirkan bagaimana memuliakan kerajaan kita. Meninggalkan dan menanggalkan segala sesuatu, oke. Menjadi murid dan mengikut Yesus, mau. Tetapi, ada pamrihnya. Yaitu demi dan untuk kerajaan kita. Bahwa semua yang telah kita berikan, akan dibayar kembali kepada kita berlipat-lipat ganda. Memberi, supaya menerima.

Di dalam kerajaan itu, kita adalah raja. Keinginan, ambisi, gereja, dogma, teologi, dan agama kita dapat menjadi “kerajaan”. Dan Yesus adalah “pelayan” di “kerajaan” kita itu, dengan tugas memuliakan “kerajaan” bagi kita. Tentu kita tetap berdoa, “Datanglah kerajaanMu”. Tetapi sesungguhnya kita bermaksud, “Jadilah kehendakku” dan berlaku sekarang, saat ini juga! Bukankah begitu?

Yesus menginginkan agar kita tidak berbuat seperti itu. KedatanganNya di dunia dan KenaikanNya ke surga menunjukkan bahwa Ia adalah Raja, yang tidak terikat oleh keinginan-keinginan kita. Menanti kedatangan Yesus yang kedua kalinya akan berarti bahwa suatu tahap relasi yang baru telah dimulai. Bukan lagi, “Apa yang telah Tuhan lakukan bagiku”. Tetapi, “Apa yang kini harus kulakukan bagiMu”. Ia telah pergi, kitalah yang masih ada di bumi. Dengan penuh harap dalam menantikan kedatanganNya kita harus berbuat sesuatu bagiNya. Apa yang harus kita lakukan ? Ia menjawab, “Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.

“Kamu akan menjadi saksiKu”, artinya bukan saksi bagi keinginan dan ambisi kita, gereja, dogma dan agama kita. Tapi saksi bagi kerajaanNya, kehendak, kuasa dan kasihNya. “Di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”, artinya kita tidak boleh berhenti pada batas-batas kerajaan kita, lingkungan sempit dan “concern-concern” kita, tetapi harus melampaui-nya. Concern kita sekarang harus seluas cakrawala kerajaanNya, seluruh dunia dan seluruh umat manusia. Sekarang ini, ada banyak masalah dunia dan masalah nasional yang perlu mendapat response dan perhatian dari warga GKI Pondok Indah; misalnya kepedulian pada penyakit AIDS yang telah mendunia, perekonomian nasional yang terpuruk, kemiskinan, kesenjangan sosial, krisis kepemimpinan nasional dan bahkan krisis kerukunan beragama, serta masih banyak lagi.

Terlibat dalam Karya Kasih Allah merupakan response umat manusia terhadap Natal dan akan tetap bermakna bagi setiap orang yang telah mengalami hidup kekristenannya. Karena selalu ada saja sisi-sisi hidup yang ternyata belum sepenuhnya dijalani demi dan untuk Allah. Tuhan mau supaya kita keluar dari dua kecenderungan yang paling menggoda. Yang pertama, adalah keluar dari egosentrisme dan egoisme kita, kemudian mengusahakan yang terbaik bagi semua. Yang kedua, adalah keluar dari eksklusivisme kita, dari “ghetto-ghetto” rohani kita, yang mengisolir kita dari sekitar kita.